Jadi Raja IPO 2023, Begini Sederet Capaian BREN

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten sektor energi baru terbarukan yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) berhasil menjadi saham IPO yang merajai bursa tahun ini.

Harga saham-nya sudah melesat lebih berkali-kali lipat dari harga pertama saat melantai di bursa, bahkan kapitalisasi pasar-nya sempat menyalip kapitalisasi pasar saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). 

Harga Melonjak Drastis, BREN Salip Kapitalisasi Pasar BBCA

Sudah menjadi cerita klasik, kalau saham perbankan besar BBCA menjadi saham kesayangan para investor. Sepakterjangnya selama lebih dari 20 tahun telah menghantarkan kapitalisasi pasar BBCA ke posisi lebih dari Rp1000 triliun.

Namun, siapa sangka 20 tahun kinerja BBCA tersebut sempat tersalip oleh BREN yang baru melantai di bursa selama kurang lebih lebih dua bulan.

Tepatnya, pada 8 Desember 2023 lalu pukul 10.40 WIB, harga saham BREN melesat ke posisi Rp8100 per saham yang kemudian membuat market cap-nya melonjak jadi Rp1083,67 triliun. Nilai tersebut melampaui nilai market cap BBCA yang sebesar Rp1078,66 triliun pada waktu yang sama.

Sebagai catatan, di posisi harga saham BREN Rp8100 per lembar ini sudah melonjak lebih dari 10 kali lipat dibandingkan harga IPO-nya pada 9 Oktober 2023 lalu di Rp780 per lembar.

Posisi tersebut bisa dibilang menjadi puncak tertinggi-nya di tahun ini, yang kemudian mulai menyusut. Sehingga, bisa dibilang rekor BREN menyalip BBCA ini hanya berlangsung dalam satu hari saja.

Tak hanya itu, BREN patut menyandang sebagai raja IPO tahun ini karena lonjakan harga saham yang fantastis menghantarkan kontribusi ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup besar. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak melantai di bursa BREN berhasil menyumbang indeks poin IHSG paling banyak hingga lebih dari 250 poin. 

Harga Saham Naik Dipengaruhi Profitabilitas Solid

Harga saham naik biasanya dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang juga solid. Secara historis memang kinerja profitabilitas BREN yang dicerminkan dari pendapatan dan laba bersih terus meningkat.

Bahkan pada sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan bisa mencapai US$ 445,27 juta. Nilai tersebut meningkat 5,14% secara tahunan (year-on-year) dan on-track dengan sepanjang 2022 penuh, mencapai 78%.

Capaian pendapatan yang solid menghantarkan laba bersih terdongkrak 12,40% yoy menjadi US$ 84,47 juta pada periode yang sama.

Profitabilitas yang solid ini tak lepas juga dari bisnis perusahaan yang terus ekspansif. Pasca IPO, BREN sudah memberikan ancang-ancang berbagai aksi korporasi yang bakal dilakukan guna mengembangkan bisnis energi baru terbarukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

BREN Ekspansif Akuisisi Pembangkit Listrik

Aksi korporasi yang dilakuan BREN guna mengembangkan bisnisnya lebih ekspansif adalah melalui akuisisi. Melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy (Barito Wind) secara total BREN telah mengakuisisi lima perusahaan.

CEO Barito Renewables, Hendra Tan menyebutkan, investasi di Sidrap 2, Sukabumi, dan Lombok menempatkan perseroan dalam posisi terbaik untuk memanfaatkan potensi energi angin Indonesia yang sangat besar dan berkontribusi pada lanskap energi terbarukan negara ini.

Sebagai catatan PLTB Sidrap adalah pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini dengan kapasitas 75 MW. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, akuisisi juga mencakup PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) yang memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.

“Kami sangat senang mengumumkan kesepakatan in-principle akuisisi strategis ini. Hal ini menandai awal dari jejak langkah kami di bidang energi terbarukan selain panas bumi yang telah menjadi bagian integral dari portofolio kami selama puluhan tahun,” ungkap Hendra Tan dalam keterangan resminya pada Senin (18/12/2023).

Tak berhenti samyang terbaru BREN mengumumkan Proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR) dengan target commercial operation date (COD) akhir 2023.

Proyek tersebut sudah berhasil mencapai milestone penting, dimana dengan penambangan 15 MW kapasitas terpasang, proses mechanical competition sudah mencapai tingkat kemajuan 95,26%. https://makcauhai.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*